Hampir Setiap pagi pada Musim Tanam
DiDesa Benete terlihat rombongan ibu-ibu menyusuri jalan menuju kedaerah
Persawahan. Mereka menggunkan Pakaian serba tertutup yang dilengkapi dengan
Lulur Tradisional ( Semeq ) yang berfungsi sebagai pelindung dari Sinar
Matahari..TernyataRombongan ibi-ibu ini akan pergi bergotong Royong atau
dalam bahasa Sumbawanya “Besiru”
“Besiru” Sendiri adalah Sebuah
tradisi menolong warga yang akan melaksanakan kegiatan dan dengan sendirinya
akan terlibat dalam kegiatan tersebut , Dan nantinya orang yang ditolong tadi
akan menolong kembali orang yang membantunya tersebut..itulah gambaran
sederhana tentang “besiru”. Namun pada era serba Modern tradisi yang satu ini
bisa dibilang hamper punah ..karena orang pada era modern ini lebih
mengutamakan uang dari pada sebuah kebersamaan . Bahkan pernah ada sebuah
kalimat yang cukup popular diBenete yang dikembangkan oleh Mantan Ketua
HPPMB “ Laem Kao Lamen tu Muli Lalo remada , Pasti Tu Bere Dengan -
Dengan tu , Tapi lamen Angko pas Tau Muli ko nye leng nie 'keus keus,,aku aku
" ( Kalo zaman dahulu kita pulang cari kerang , pasti kita kasih
teman - teman kita , tapi kalo sekarang lo lo..gue..gue ) mungkin itu dampak
dari persaingan pada era modern seperti sekarang ini.
Memang
tradisi “Besiru” ini bukan sebuah undang-undang , Namun segala kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat selalu dilandaskan pada rasa tolong Menolong dan
penuh Keikhlasan , Pada Kehidupan yang modern ini segala sesuatu selalu
dilandaskan pada Materi . Kita pun tidak bisa memungkiriny…Namun yang patut
kita garis bawahi adalah “ Bagaimana Tradisi Besiru ini dihidupkan Kembali
diMasyarakat Untuk mempererat tali Persaudaraan”
0 komentar:
Posting Komentar